Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemerintah Bagi-bagi Duit unuk Membangkitkan Ekonomi Melalui Sektor UMKM

 

Dukungan pemerintah untuk meningkatkan kualitas UMKM terus dilakukan dengan berbagai kebijakan, salah satunya mendorong aplikasi digital. Perkembangan aplikasi berbasis internet sangat penting agar UMKM mampu bersaing di tingkat global. Ini menjadi latar belakang beberapa pengusaha menghadirkan aplikasi wirausaha untuk UMKM.

Setiap UMKM harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi dan ekonomi digital yang dapat membantu UMKM untuk tumbuh”.

Secara umum kesulitan UMKM untuk bekembang karena adanya kesenjangan dalam pencatatan keuangan, sehingga membatasi akses terhadap permodalan yang diperlukan untuk pengembangan usaha untuk bisa naik kelas.

Berdasarkan data Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) pada 2019, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 65 persen atau sekitar Rp 2.394,5 triliun. Sementara dari sektor ketenagakerjaan, UMKM di Indonesia menyumbang 96 persen dari 170 juta tenaga kerja.

Pemerintah melalui PT Telkom Indonesia mengembangkan aplikasi digital khusus untuk UMKM, Platform yang diberi nama Padi UMK.  

Peluncuran Padi UMK ini dilakukan melalui video streaming oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta disaksikan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan .

Dalam acara peluncuran itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan platform digital tersebut dibuat agar para pelaku UMKM bisa menjual produk mereka ke perusahaan BUMN dan kementerian.

Menurutnya, aplikasi tersebut memuat laman khusus untuk BUMN melakukan pembelian produk UMKM. Dengan demikian, kata Teten, UMKM bisa masuk dalam pengadaan barang dan jasa kementerian.

Baca juga: Ini Cara Baru Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta

"UMKM hari ini membuka pasar digital PADI UMK, untuk memperluas pasar dan bertransaksi dengan BUMN serta kementerian lembaga," ujar Teten dalam acara peluncuran yang digelar di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (17/8).

Selain peluncuran aplikasi digital UMKM ini, Kemenkop dan UKM juga bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) untuk menyediakan laman khusus UMKM di e-katalog LKPP.

Dengan langkah tersebut, Teten Masduki optimistis pasar UMKM akan semakin luas, sehingga bisa kembali bangkit di tengah pandemi COVID-19.

"Pak Presiden beberapa waktu lalu perintahkan kementerian belanja produk UMKM, anggaran per Juli 2020 ada alokasi Rp 307 triliun. Potensi belanja pemerintah besar, maka dengan bergabung UMKM di laman khusus ini akses pasar makin luas," ujarnya.

Baca juga : Aplikasi Padi UMK untuk UMKM 

Salah satu usaha pemerintah lainnya dalam mengembangkan UMKM adalah melalui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi Corona. Kali ini, pelaku UMKM bisa memanfaatkan platform digital 'Wirausaha BRILIAN' yang menyediakan berbagai informasi terpadu untuk meningkatkan kapasitas maupun pengembangan usaha.

Baca Juga: UMKM bersama BRI

Corporate Secretary Bank BRI, mengungkapkan saat ini tercatat sudah ada 38.800 peserta UMKM yang memanfaatkan platform digital ini.

"Pelaku UMKM bisa mendapatkan konsultasi, pendampingan, pelatihan, sharing/update informasi serta promosi dalam rangka mengembangkan usaha mereka,". 

Perkembangan dunia kewirausahaan juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh dunia digital. Pemilik UMKM harus dapat memanfaatkan hal ini. Bukan hanya sekedar mengikuti zaman, tetapi memanfaatkan perkembangan dunia digital juga bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan bisnis.

Posting Komentar

0 Komentar