Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Doa Menghadapi Bahaya Banjir


Sejak bulan januari 2021, Indonesia terus-menerus diguyur hujan. Kondisi ini mengakibatkan sebagian daerah di Indonesia mengalami bencana alam, seperti banjir.

Cuaca ekstrem yang saat ini sedang terjadi dapat berpotensi bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, tanah longsor, dan banjir bandang yang tentunya dapat membahayakan masyarakat saat terkena bencana tersebut.

Adanya potensi cuaca yang ekstrem, BMKG mewaspadai wilayah yang diprediksi akan terkena banjir dalam bulan Februari 2021 selama 10 hari ke depan. BMKG juga menyampaikan peringatan dini pada situs resminya untuk beberapa wilayah yang berpotensi banjir.

Agar hujan tidak menimbulkan bencana, umat Islam dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT.

Doa ini merupakan permohonan kepada Tuhan agar hujan tidak merusak. Dalam doa ini juga terdapat harapan agar hujan dialihkan ke tempat lain seperti dataran tinggi sehingga lebih bermanfaat untuk menumbuhkan pepohonan dan menjadi sumber air.

Seperti yang diriwayatkan Sahl bin Sa'ad, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:


ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).

Demikian doa saat hujan lebat dan doa ketika banjir bandang, dianjuran Rasulullah.

Bacaan doa saat hujan lebat atau ketika banjir bandang ini merupakan permohonan agar hujan yang turun ke bumi tidak membawa bencana.

Berikut kumpulan bacaan doa saat hujan lebat atau doa ketika banjir bandang

Doa agar terhindar dari banjir patut dimohonkan kepada Allah Ta'ala pada saat ini. Di beberapa kawasan di Indonesia, termasuk di Jakarta sedang dilanda banjir.

Nabi Muhammad SAW pernah memanjatkan doa agar terhindar dari banjir. Doanya seperti ini:


“Ya Allah (turunkan) di sekitar kami dan tidak menjadi bencana bagi kami. Ya Allah mohon alihkan hujan ini ke gunung-gunung, perbukitan / dataran tinggi, lembah-lembah, kebun atau hutan – hutan.”


Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah menerangkan beberapa hikmah dari doa di atas :

وفيه الأدب في الدعاء حيث لم يدع برفع المطر مطلقا لاحتمال الاحتياج إلى استمراره فاحترز فيه بما يقتضي رفع الضرر وبقاء النفع ، ويستنبط منه أن من أنعم الله عليه بنعمة لا ينبغي له أن يتسخطها لعارض يعرض فيها ، بل يسأل الله رفع ذلك العارض وإبقاء النعمة . وفيه أن الدعاء برفع الضرر لا ينافي التوكل وإن كان مقام الأفضل التفويض في هذا نظر . والصواب أن الأخذ بالأسباب والبدار بالدعاء والاستغاثة عند الحاجة أولى وأفضل من التفويض،


“Di dalam doa ini terkandung adab dalam berdoa, dimana Nabi shallallahu’alaihissalam tidak meminta kepada Allah agar hujan dihentikan total. Karena adanya kemungkinan keberlangsungan hujan dibutuhkan. Maka yang Nabi pinta adalah, mencegah bahaya bersamaan dengan tetap adanya manfaat.







Posting Komentar

0 Komentar