Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Benteng Citadel Aleppo | Arsitektur Islam di Suriah


Arsitektur Islam di Suriah - Ketika berbicara mengenai karya arsitektur Islam terbaik, Benteng Citadel merupakan salah satu arsitektur militer terbaik yang ada di dunia. Desain\ bangunan arsitektur Islam ini dirancang untuk membangun sebuah benteng pertahanan yang sulit ditembus oleh musuh, seperti pintu masuk yang dibangun dari susunan batuan yang sangat kokoh dan bagian yang saat ini telah runtuh merupakan sebuah jembatan yang terdiri dari tujuh buah lengkungan khas arsitektur Islam.

Benteng Aleppo adalah istana berbenteng abad pertengahan yang besar di pusat kota tua Aleppo, Suriah utara. Itu dianggap sebagai salah satu kastil tertua dan terbesar di dunia. Penggunaan bukit Benteng tanggal setidaknya kembali ke pertengahan milenium ke-3 SM. Selanjutnya, ditempati oleh banyak peradaban termasuk Yunani, Bizantium, Ayyubiyah dan Mamluk, sebagian besar konstruksi seperti yang ada saat ini diperkirakan berasal dari periode Ayyubiyah. Pekerjaan konservasi yang luas terjadi pada tahun 2000-an oleh Aga Khan Trust for Culture bekerja sama dengan Aleppo Archaeological Society. Mendominasi kota, Benteng adalah bagian dari Kota Kuno Aleppo, Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1986.

Mayoritas bangunan yang bertahan hingga hari ini diperkirakan berasal dari periode Ayyubiyah. Benteng yang melayang di atas kota dengan keunikannya itu menjadi saingan utama Benteng Kairo dan Benteng Damaskus.

Benteng Aleppo atau Citadel Aleppo itu berbentuk elips dengan panjang sekitar 450 meter dan lebar 325 meter dengan ketinggian 50 meter dari kaki bukit. Benteng yang mengelilingi bukit di tengah kota tua Aleppo itu dibangun dari blok besar batu gamping yang mengkilat. Dan, batubatu itu menancap kuat di bukit tersebut.


Benteng tersebut juga dikelilingi oleh parit yang dialiri air untuk melindungi benteng dari penyelundup. Parit benteng itu memiliki kedalaman 22 meter dan lebar 30 meter.

Keberadaannya pasti menyulitkan penyelundup untuk masuk ke dalam benteng pemerintahan tersebut. Meskipun benteng itu merupakan peninggalan perdaban Islam, para arkeolog telah menemukan reruntuhan zaman Romawi dan Bizantium yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 Sebelum Masehi.

Benteng itu awalnya dibangun oleh bangsa Neo-Het Acropolis di atas sebuah bukit. Benteng militer itu dibangun untuk menjaga dan melindungi daerah pertanian di sekitarnya.


Sultan Hamdanid, penguasa Aleppo pertama, Sayf al-Dawla (944-967) membangun benteng sebagai pusat kekuatan militer daerah kekuasaannya. Pemimpin Zangid, Nuruddin Mahmud (1147-1174) membangun dinding benteng dan menambahkan beberapa bangunan baru seperti masjid kecil di benteng tersebut.

Namun, pada masa pemerintahan Dinasti Ayyubiyah di bawah kekuasaan Sultan al-Zahir al-Ghazi (1186-1216) Benteng Aleppo mengalami rekonstruksi besar-besaran. Ketika itu, dibangun proyek pembangunan benteng secara menyeluruh dan terjadi penambahan beberapa bangunan yang menjadikan kompleks Benteng Aleppo seperti yang ada saat ini.



Posting Komentar

0 Komentar