Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hukum Membaca Shalawat


Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukkannya kepada Allah SWT serta mengharapkan pahala dariNya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad SAW, bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan/ucapan.

Ulama menyebutkan sejumlah adab zikir. Adab bagi orang yang berzikir adalah duduk, menghadap kiblat, dan bersuci dari hadats kecil dan hadats besar.

Adapun tempat, zikir sebaiknya dilakukan di tempat-tempat terpuji seperti masjid, majelis taklim, dan ruang lainnya. Terutama sekali, tempat zikir termasuk shalawat nabi adalah tempat yang sunyi dan bersih. Kebersihan tempat ini yang menjadi prioritas sebagai tempat zikir.

Artinya, “Pasal, seyogianya lokasi yang menjadi tempat berzikir itu sunyi dan bersih karena itu lebih menghormati zikir dan Allah yang dizikirkan. Karenanya, zikir di masjid dan di tempat-tempat mulia enjadi terpuji,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 9].

SHALAWAT WASILAH 

Shalawat ini berkhasiat untuk menjadikan hati yang khusuk dan ikhlas. Caranya dibaca setelah shalat Zuhur sebanyak 313 kali sama dengan jumlah nabi Allah. Shalawat ini antara lain berisi doa dan permohonan dengan wasilah kepada Nabi dan para keluarga dan sahabatnya, khulafaur rasyidin, para ulama dan para hukama.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada penghulu kami nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu shalawat yang menjadikan ridha padaMu dan hak nabi Muhammad, dan berikanlah kepadanya wasilah dan tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan”

SHALAWAT AL-JAWAAMI AL-KAWAAMIL

Dikatakan bahwa, barangsaipa yang membacanya (yang mana saja dari ketiganya) sesudah shalat shubuh atas niat dan keinginan apa saja, niscaya akan diperolehnya dengan izin Allah.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada cahaya yang berkilau, bulan yang memancar, purnama yang naik, hujan yang melimpah, pertolongan yang luas, kekasih yang menolong, Nabi yang membuat undang-undang, Rasul yang menjelaskan, orang yang diperintah yang taat, kawan bicara yang mendengarkan, pedang yang tajam, hati yang khusyuk, mata yang mengucurkan air mata, yakni Sayyidina Muhammad; juga kepada keluarganya dan anak-anak yang mulia, kepada sahabat-sahabatnya yang agung, serta kepada para pengikutnya diantara ahlisunnah dan islam”
“Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Sayyidina Muhammad, shalawat yang dengannya dutuliskan garis-garis, dilapangkan dada, serta dimudahkan segala urusan, berkat rahmat dari-Mu, duhai Tuhan Yang Maha Pengampun, serta kepada keluarga dan para sahabatnya.”

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (HR. Bukhori)


Posting Komentar

0 Komentar