Kata Aljabar memang berasal dari bahasa Arab. Lebih tepat kata ini diambil dari sebuah buku karya Al Khowarizmi yang berjudul “Al Mukhtazar fi Hizab al'jabr wa al- muqabala”. Buku ini populer di kalangan ilmuwan barat. Tetapi tidak populer di kalangan mahasiswa-mahasiswa eksakta kita yang justru mengambil sumber-sumber belajarnya dari kalangan tangan kedua yaitu ilmuwan-ilmuwan barat seperti Leibniz dan Chauchy.
Daftar Isi
Pemilik nama lengkap Abu Ja'far Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi telah memperkenalkan aljabar dan hisab. Di antaranya, cos, sin, dan tan dalam trigonometri.
Selain itu, pengetahuan tentang perbintangan yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, pemikiran, serta tafsiran (ilmu astronomi) ini yang membuat al-Khawarizmi terkenal.
Penggunaan matematika dalam astronomi sebelum peradaban Islam amat sedikit dan terbatas karena menggunakan aritmatika dan geometri saja.
Begitu populernya kata aljabar, tetapi tidak banyak yang tahu siapakah Al Khowarizmi? Jika Anda mengira dia lahir di Arab yaitu Arab Saudi yang kita kenal sekarang, Anda salah. Al Khowarizmi atau nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khowarizmi lahir di Khiran, Al Khawarizm, sebuah daerah di Uzbekiztan pada tahun 740 Masehi atau tahun 194 Hijriah. Kemudian beliau tinggal di Baghdad, kota yang terkenal dengan dongeng seribu satu malam. Di kota inilah beliau mendapat prestasi ilmiah yang tinggi dan dapat diakses sebagai maestro para cerdik pandai di masa itu. Sehingga akhirnya beliau tidak percaya khalifah dalam urusan di Baitul Hikmah, sebuah lembaga khusus untuk ilmuwan Baghdad. Beliau wafat di kota ini juga pada tahun 850 M atau 266 H.
Nama Al Khowarizmi sendiri kemudian diserap menjadi kata Algoritmi (latin) atau Algorism (Inggris) atau algoritma (Indonesia), sebuah istilah yang pasti sangat akrab di kalangan programmer komputer dan kurang lebih diartikan sebagai langkah-langkah yang sistematis dan teratur dalam menyelesaikan suatu masalah.
Kitab asli karya Al Khowarizmi dalam bahasa Arab, yang secara singkat kita sebut Al Jabr al Muqabala sendiri telah lama hilang. Kita hanya bisa melihat karya terjemahannya yaitu “Liber Algebras et Almuqabala” oleh Robert de Chester. Atau yang lebih termahsyur yaitu “de jebra al et almuqabala” oleh Gerard De Cremona. Hal ini sangat disayangkan mengingat buku inilah sebenarnya yang menjadi pijakan bagi perkembangan aljabar, seperti buku “elemen” karya Euclid yang menjadi pijakan bagi perkembangan geometri.
Bapak Aljabar
Biasanya orang akan mengenal beliau dari salah satu penemuan terbesarnya yakni aljabar. Tentu kita yang sering bertemu matematika sudah akrab dengan salah satu ilmu perhitungan yang satu ini, yang mana semua perhitungan tersebut diisikan oleh simbol tertentu yang digunakan untuk memanipulasi angka-angka. Al Khawarizmi merangkum semuanya ke dalam sebuah buku berjudul al-jabr, di mana nama tersebut diketahui diambil dari bahasa arab yang berarti pengumpulan bagian yang rusak.
Kontribusi lain Al Khowarizmi yang terkenal adalah Teorema “ Casting's out 9’s ” yang menyatakan bahwa suatu bilangan dibagi 9 maka sisanya sama dengan sisa jumlah angka penyusunnya juga dibagi 9. Ambillah contoh sebarang bilangan misalnya 4.586.789 dibagi 9 adalah 509.643 lainnya 2.
Penemu Algoritme
Selain aljabar, salah satu penemuan yang tak kalah penting adalah turut berkontribusinya Al Khawarizmi dalam penemuan algoritma. Dari beberapa rangkuman, dapat disimpulkan bahwa algoritma merupakan prosedur langkah-demi-langkah untuk penghitungan. Disebutkan pula bahwa kata-kata algoritma atau algoritme merupakan serapan dari bahasa Spanyol dan Portugis yang berarti digit.
Angka nol
Dalam sejarahnya, Al Khawarizmi disebut pula memperkenalkan angka nol dalam dunia perhitungan, sebagaimana kita tahu bahwa angka tersebut menjadi awalan dalam memulai perhitungan dan menjadi identitas beberapa bilangan.
Namun rupanya angka nol juga sudah diteliti oleh matematikawan India bernama Brahmagupta, ia mencetuskan sifat angka nol yang akhirnya diteliti kembali oleh Al Khawarizmi.
Hasil Karya
Lepas dari semua penemuannya, semua itu dirangkum dalam karya-karya Al Khawarizmi yang bertahan hingga kini baik yang hanya teori atau bukti salinan yang telah diterjemahkan. Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa-l-muqabala berisi tentang definisi aljabar, kitab surat al-ard yang berisi tentang ilmu geografi dan planetarium, al-jam'a wa-l-tafriq bi-hisab al-hind yang berisikan mengenai aritmetika atau disebut pula dixit algorizmi, zij al-sindhind yang membahas mengenai astronomi dan beberapa karya lainnya.
Akhir Hayat
Selama hidupnya Al-Khawarizmi telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong roda peradaban manusia hingga kita sekarang sampai pada fase peradaban dunia yang maju disebabkan oleh beberapa hasil penelitian ilmiah dan buku-buku yang ia karang, baik di bidang matematika, astronomi, geografi dan musik.
Pada masanya, sebagai seorang cendekiawan, ia telah mendapatkan kepercayaan Khalifah sekaligus, sehingga menyerahkan tugas-tugas penting dalam bidang riset dan penelitian ilmiah kepada Al-Khawarizmi. Hingga saat ini, nama Al-Khawarizmi yang dikenal sebagai “Bapak Aljabar” di dunia ilmu pengetahuan berkat penemuannya yang fonumental tersebut. Ia diriwayatkan meninggal di Bagdad pada tahun 266H / 850M.
Dikumpulkan dari berbagai sumber.
0 Komentar